TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
1. Tugas tugas perkembangan dewasa awal
Tugas tugas perkembangan dewasa awal menurut R.J. Havighurst (1953), adalah sebagai berikut:
a. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri).
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Dia mencari pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan biologis. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.
b. Belajar hidup bersama dengan suami istri.
Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu saandungan yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada perceraian. Ini lebih banyak diakibatkan oleh ketidak siapan atau ketidak dewasaan dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama.
c. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga.
Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 20 tahun (20 – 40) dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah me¬nyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Belajar mengasuh anak-anak.
d. Mengelola rumah tangga.
Setelah terjadi pernikahan, dia akan berusaha mengelola rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain.
e. Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka ber¬upaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak (baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya.
f. Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layak.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku.
Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti:
1) Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri),
2) Membayar pajak (pajak listrik, air, kendaraan bermotor, penghasilan, dll),
3) Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan
4) Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya).
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup sendiri/selibat), mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik.
g. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membntuk kelompok-kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah membentuk ikatan sesuai dengan profesi dan keahlian.
http://yosephineyohana.blogspot.com/2013/09/tugas-perkembangan-dewasa-awal-pi-gw.html
Senin, 29 September 2014
Kamis, 25 September 2014
Tugas 2
Kesehatan Mental
Karakteristik Kesehatan Mental
Oleh:
Metri Yulita
1300349/2013
Bimbingan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2014
KARAKTERISTIK KESEHATAN MENTAL
1. Karakteristik Personal
Kartini Kartono (2000:82-83), mengemukakan empat ciri-ciri khas pribadi yang bermental sehat meliputi:
a. Ada koordinasi dari segenap usaha dan potensinya, sehingga orang mudah melakukan adaptasi terhadap tuntutan lingkungan, standar, dan norma sosial serta perubahan social yang serba cepat.
b. Memiliki integrasi dan regulasi terhadap struktur kepribadian sendiri sehingga mampu memberikan partisipasi aktif kepada masyarakat.
c. Dia senantiasa giat melaksanakan proses realisasi diri (yaitu mengembangkan secara riil segenap bakat dan potensi), memiliki tujuan hidup, dan selalu mengarah pada transendensi diri, berusaha melebihi keadaan yang sekarang.
d. Bergairah, sehat lahir dan batinnya, tenang harmonis kepribadiannya, efisien dalam setiap tindakannya, serta mampu menghayati kenikmatan dan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya.
Selain itu, karakteristik personal dari kesehatan mental adalah memiliki fisik yang sehat. Diakatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun.
2. Karakteristik Intelektual
Karakteristik intelektual ini berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya dalam kegiatan¬kegiatan yang p[ositif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas din manusia. Pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan — kegiatan belajar, bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi dan berolahraga.
Menurut Syamsu Yusuf (1987); Kartini Kartono dan Jenny Andari (1989); WHO dari segi Intelektual karakteristik kesehatan mental itu adalah:
a. Mampu berpikir realistik dan objektif
b. Bersifat kreatif dan inovatif
c. Bersifat terbuka dan fleksible, tidak difensif.
d. Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman hidup.
3. Karakteristik Sosial
Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama.
Menurut Syamsu Yusuf (1987) dari segi social, karakteristik kesehatan mental itu adalah:
a. Memiliki Perasaan Empati dan rasa kasih sayang (affection) terhadap orang lain, serta senang untuk memberikan pertolongan kepada orang¬orang yang memerlukan pertolongan.
b. Mampu berhubungan denga orang lain secara sehat, penuh cinta dan persahabatan.
c. Bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang kelas social, tingkat pendidika, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.
4. Karakteristik Moral Keagamaan
Menurut Syamsu Yusuf (1987) dari segi keagamaan, karakteristik kesehatan mental itu diantaranya:
a. Beriman kepada Allah dan taat mengamalkan ajaran-Nya
b. Jujur, amanah (bertanggung jawab) dan ikhlas dalam beramal
c. Berusaha untuk mengembangkan potensi dirinya secara positif karena ia sadar hal tersebut merupakan anugrah dari Tuhan
d. Menanamkan moralitas dan rasa adil dalam diri serta memberikan manfaat bagi sekelilingnya
5. Karakteristik Emosional
Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih dan senang. Emosi menurut kebanyakan orang adalah keadaan seseorang yang sedang marah, padahal sebenarnya emosi itu tidak hanya pada saat seseorang marah saat bahagia pun itu juga disebut emosi. Kemarahan bisa juga disebut emosi negatif sedangkan senang bisa disebut emosi positif.
Kesadaran emosi (emotional literacy) yang bertujuan membangun rasa percaya diri pribadi melalui pengenalan emosi yang dialami dan kejujuran terjadap emosi yang dirasakan. Kesadaran emosi yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, sekaligus kemampuan untuk mengelola emosi yang dikenalnya, membuat seseorang dapat menyalurkan energi emosinya ke reaksi yang tepat dan konstruktif.
Kebugaran emosi (emotional fitness) yang bertujuan mempertegas antusiasme dan ketangguhan untuk menghadapi tantangan dan perubahan. Hal ini mencakup kemampuan untuk mempercayai orang lain serta mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara yang paling konstruktif.
Kepustakaan
Http://Drs-Fajri.Blogspot.Com/2012/05/Pembahasan-L.Html
Http://Hayatisaputriana.Blogspot.Com/2012/03/Kesehatan-Mental.Html
Http://Safira-Fitriani.Blogspot.Corn/2013/04/Tugas-1-Konsep-Kesehatan-Mental-dan.Html
Http://Titisbarliani.Blogspot.Com/2013/03/Kesehatan-Mental-Berdasarkan-Dimensi.Html
Http://Www.Psychologymania.Net/2011/03/Defenisi-Dan-Karakteristik-Kesehatan.Html
Kartini Kartono. 2000. Hygiene Mental. Bandung: Cv. Mandar Maju.
Syamsu Yusuf Ln.1987. Mental Hygiene. Bandung: Maestro.
Http://Ekawianti89.Blogspot.Com/2013/12/Karakteristik-Kesehatan-Mental.Html
Langganan:
Postingan (Atom)