Blogger Widgets

Senin, 07 Desember 2015

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

A.    Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Pemimpin  pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas. Kepemimpinan  adalah suatu pokok dari keinginanmanusia yang besar untuk menggerakkan potensi organisasi ,kepemimpinan juga salah satu penjelas yang paling popular untuk keberhasilan atau kegagalan dari suatu organisasi. Artinya organisasi sekolah atau institusi pendidikan jika dinyatakan berhasil dan gagal faktor penentu utamanya adalah kepemimpinan.
Menurut Syahril & Asmidir Ilyas (2009: 241) mendefenisikan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran supaya efesien didalam pencapaian tujuan pndidikan dan pengajaran.
Dapat  disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.  Dalam kegiatannya pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
B.     Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Menurut Syahril & Asmidir Ilyas (2009) ada beberapa fungsi kepemimpinan pendidikan yaitu:
1.      Mendefenisikan misi dan peranan organisasi
2.      Mewujudkan tujuan organisasi
3.      Mempertahankan keutuhan organisasi
4.      Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi
Menurut Saiful Sagala (2012) ada beberapa fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1.      Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak    dicapai antara lain:
a.       Memikir, merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-anggota selalu dapat menyadari dalam bekerja sama mencapai tujuan itu.
b.      Memberi dorongan kepada para anggota kelompok serta menjelaskan situasi dengan maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
c.       Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d.      Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok
e.       Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran dan ,memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f.       Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama.
2.      Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat, antara lain :
a.       Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya tujuan bersama
b.      Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masingmelalui penghargaan terhadap usaha-usahanya
c.       Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, baik fasilitas maupun situasi
d.      Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan bersama.
C.    Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah penanggungjawab tunggal yang bertanggungjawab di lingkungan sekolahnya. Untuk itu, kepala sekolah sebagai pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
1.      Otoriter (Authoritarian Leadership)
Otoriter  yaitu  gaya kepemimpinan berdasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dengan kata lain,  pemimpin yang dalam kepemimpinan disebut sebagai diktator, bertindak mengarahkan pikiran, perasaan dan prilaku orang lain kepada suatu tujuan yang telah ditetapkannya. Artinya segala ketentuan dan keputusan berada di tangan pemimpin tersebut.
2.      Demokratis (Democratic Leadership)
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis. Gaya  demokratis berlandasankan pad pemikiran bahwa aktivitas dalam organisasi akan dapat berjalan lancer dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapakan apabila berbagai masalah yang timbul diputuskan bersama antara pejabat yang memimpin maupun para pejabat yang dipimpin.
3.       Kepemimpinan Bebas (Laisez Faire Leadership)
Yaitu pemimpin memberikan kekuasaan pada bawahan, kelompok dapat mengembangkan sasarannya sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri, pengarahan tiadak ada atau  hanya sedikit.
4.      Pseudo demokratis

Disebut juga demokratis semu. Seorang pemimpin yang mempunyai tipe ini hanya saja terlihat seperti tipe demokratistapi sebenarnya bersifat otoriter/absolut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar