PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Peserta
Didik (siswa)
Administrasi peserta didik (siswa)
adalah seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan di usahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontiniu terhadap seluruh peserta didik dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat mengikuti proses belajar
mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya
mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolahnya
(eksit), karena telah tamat, meninngal dunia, putus sekolah atau karena
sebab-sebab lain sehingga ia terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah
tersebut.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu (UUSPN: 2003). Undang – Undang RI
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di maksud peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Pengertian administrasi peserta
didik menurut para ahli
v administrasi kesiswaan merupakan suatu
penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu
mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu
sekolah atau lembaga tertentu.
v Oemar
Hamalik bahwa peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam sistem
pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pemdidikan, sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
v Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok
manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya).
v Menurut
ketentuan umum Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional bahwa peserta didik adalah anggota masnyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
- Proses administrasi peserta
didik
Siswa
dalam suatu lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan suatu masukkan yang akan
dikelola memjadi “barang jadi” (out put) yang diharapkan. Untuk
membentuk output yang “berkualitas tinggi”, maka kepala sekolah harus
memikirkan dan memperhatikan kualifikasi masukkan/siswa baru.
Oleh karena itu, beberapa kegiatan yang harus
dilakukan dalam perencanaan dan penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
a.
Penetapan daya tampung sekolah
Penentuan daya tampung sekolah dapat dirapatkan
sokolah maupun panitia penerimaan siswa baru, ataupun pihak dinas pendidikan
yang melakukan pembatasan jumlah maksimal di suatu sekolah. Selain hal di atas,
penetapan daya tampung siswa juga dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah
banyaknya bangku kosong yang tersedia bagi siswa
b.
Penetapan syarat calon siswa
Di samping ada spesifikasi tertentu pada masing-masing
jenis sekolah, kantor dinas juga memberikan pedoman bagi sekolah tentang
penerimaan siswa baru dan tugas sekolah adalah menjabarkan dari pedoman
tersebut. Secara umum persyaratan tersebut adalah mencakup persyaratan umur,
persyaratan akademik atau pendidikan, persyaratan kelakuan baik, kesehatan dan
persyaratan keuangan. Beberapa persyaratan di atas, harus dibuktikan dengan
persyaratan yang bersifat administratif.
c.
Penetapan panitia siswa baru
Penetapan siswa baru adalah kegiatan sekolah yang
sifatnya incidental, hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Oleh
karena itu, dibutuhkan pembentukkan kepanitian khusus dalam penerimaan siswa
baru. Adapun beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh panitia penerimaan
siswa baru adalah sebagai berikut:
1)
Mengedakan publikasi
2)
Mempersiapkan formulir penaftaran
3)
Menerima atau melayan pendaftaran
4)
Melaksanakan penyaringan
5)
Pengumuman
calon yang diterima
6)
Mendaftar kembali calon yang diterima
7)
Membuat laporan
pertanggung jawabkan
Setelah siswa diterima di suatu
sekolah, maka kegiatan lain yang perlu diikutinya adalah:
a.
Orientasi siswa baru
Orientasi siswa baru adalah suatu usaha sekolah untuk
memperkenalkan potensi- potensi sekolahdan membantu siswa untuk beradaptasi
kepada sekolah.
b.
Pengaturan disiplin dan tata tertib sekolah
Disiplin adalah keadaan tertib dimana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada
dengan rasa senang hati.
c.
Ganajaran dan Hukuman
Ganjaran adalah sesuatu yang diinginkan yang diterima
oleh siswa karena mendapatkan prestasi, berdasarkan usaha dan tingkah laku yang
pantas. Sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak diinginkan, namun siswa
harus menerimanya karena tigkah laku merekan yang tidak pada tempatnya.
C. Instrumen
Pengelolaan Kesiswaan
catatan tentang data siswa di sekolah dibedakan atas dua jenis
yaitu :
a.
Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi: buku
induk, buku kleper, catatan tata tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan
(bersifat umum dan khusus, ada yang dari pemerintah dan ada yang produk sekolah
sendiri).
b.
Catatan siswa untuk masing-masing kelas yaitu buku
kelas yang merupakan cuplikan dari buku induk, buku presensi kelas, buku
catatan Bimbingan dan Konselingm buku catatan prestasi murid, yang meliputi
buku daftar nilai dan buku lagger, buku rport, dan buku mutasi.
Untuk mempermudah dan memperlancar
jalannya administrasi kesiswaan maka perlu ditunjang oleh berbagai instrumen
atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang dimaksud antara lain
breupa buku-buku, format-format yang digunakan untuk merekam semua data dan
informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen yang dimaksud
antara lain :
a.
Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi
yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut dapat meliputi
identitas pribadi siswa sampai pada informasi mengenai nilai-nilai hasil
belajar yang diperoleh siswa selama belajar di sekolah yang bersangkutan. Buku
induk ini sangat penting dimiliki oleh setiap sekolah karena melalui buku induk
ini akan dapat diketahui berapa jumlah siswa yang terdaftar, identitas siswa
secara lengkap.
b.
Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang
penting-penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak
selengkap buku induk itu. Daftar nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku
klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui
nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama
murid disusun menurut abjad
c.
Buku /Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah.
Biasanya gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi
setiap bulannya.
d.
Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti
kegiatan di sekolah.
e.
File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik
oleh sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah
dan sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya dibundelkan menurut kelompok
masing-masing, sehingga berkas itu akan mudah ditemukan bila diperlukan.
D. Peranan Guru
dalam Administrasi Kesiswaan
Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang penting
dalam sistem pengelolaan pendidikan di sekolah menengah. Administrasi
siswa dilakukan agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki oleh
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangsung secara efektif dan
efisien. Administrasi siswa merupakan proses pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan
siswa, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan
pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya
proses belajar-mengajar yang efektif. Dalam administrasi siswa guru lebih
banyak berperan secara tidak langsung.
Beberapa
peranan guru dalam administrasi siswa di
antaranya adalah:
1.
Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan
untuk ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan
yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan
sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2.
Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar
para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru
dalam hal ini sangat penting, karena andaikata terjadi salah langkah pada saat
pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu
selanjutnya.
3.
Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai
andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran ini
meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik. Data kehadiran ini
dimungkinkan untuk bahan pertimbangan penilaian terhadap siswa, misalnya
sebagai pertimbangan dalam menetapkan kenaikan kelas.
4.
Dalam memotivasi siswa untuk senantiasi berprestasi
tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
Hal ini dapat mereka lakukan misalnya dengan membuat grafik prestasi belajar
siswa-siswanya.
5.
Kedisiplinan sekolah atau kelas, peranan guru sangna
penting, karena guru sebagai model dan menjadi contoh bagi siswa-siwa di
sekolah.
snagat membantu terima kasih
BalasHapusizin copas kak
BalasHapussangat membantu
BalasHapus