Umpan Balik / feedback
Komunikasi
A.
Pengertian
Feedback adalah dua kata jadian /
bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya:
memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini
adalah “memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi
masukan kembali”.
Umpan balik (feedback) adalah dua
kata jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari
kata feed (artinya: memberi makan) dan back (artinya:
kembali). Arti harfiah kata ini adalah “memberi makan kembali”, tapi makna yang
sebenarnya adalah “memberi masukan kembali”.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam
proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa
berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan
satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun
sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan bila
dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan
balik adalah sebagai nilai raportnya.
Umpan balik yang ditimbulkan dalam
proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa
berhasil komunikasi yang dilakukannya. Jadi, umpan balik (feedback) merupakan
satu-satunya elemen yang dapat ’menjudge’ apakah komunikasi yang telah
berlangsung berhasil atau gagal. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun
sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai bentuk penilaian, dan bila
dianalogikan lagi dengan seorang siswa-dia naik kelas atau tidak-maka, umpan
balik adalah sebagai nilai raportnya.
B.
Jenis-jenis
Dalam
Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. Tidak semuanya persis
merupakan variasi dari prinsip di atas. Ada di antaranya yang merupakan analogi
pada konteks komunikasi yang lain atau merupakan sifatnya. Jenis-jenis feedback
tersebut adalah :
1. Feedback
Positif – Feedback Negatif
a. Feedback
positif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang
menandakan bahwa ia / mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama dengan
komunikator untuk mencapai sasaran komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan
perlawanan / pertentangan. Contohnya : komunikan mengangguk-angguk,
memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
b. Feedback
negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan
bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai
tidak setuju hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri
sang komunikator. Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif
adalah feedback negatif. Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain
yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas, mengobrol, mengganggu
orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan / interupsi secara tidak sopan,
atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari komunikator, dan
sebagainya.
3. Feedback
Internal – Feedback Eksternal
a. Feedback
Internal adalah yang menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang menjadi
feedback. Bila itu muncul dari dalam diri komunikator, maka itu disebut
feedback internal. Maksudnya, misalnya ketika komunikator telah mengatakan
sesuatu, tapi kemudian ia ingat sesuatu dan meralat apa yang telah ia katakan,
maka yang kita lihat itu dapat kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada
feedback internal pada diri komunikator.
b. Feedback
Eksternal adalah feedback yang munculnya berasal dari komunikan. Dalam hal
ini komunikan dapat menunjukkannya dengan memberikan ekspresi wajah tertentu,
gerak-gerik, perilaku atau bahkan suara-suara yang muncul ketika komunikasi
tengah berlangsung.
4. Feedback
Verbal – Feedback Non-Verbal
a. Feedback
Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan
sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang sedang
berlangsung. Contoh dari feedback verbal misalnya adalah interupsi (memotong
pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan komentar secara spontan ketika
komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau dapat pula berupa secarik
kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada yang sedang berbicara agar
ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah habis. Harap diingat pengertian
verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal adalah yang bentuknya merupakan
wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan atau tulisan.
b. Feedback
Non-Verbal adalah yang wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan, seperti
ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk
senyuman, isyarat tangan, dan sebagainya.
C.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
1.
Keselarasan elemen-elemen komunikasi
dengan pesan. Elemen-elemen komunikasi harus mendukung isi pesan.Elemen-elemen
komunikasi tersebut adalah komunikator, encoding, saluran,
decoding, dan komunikannya. Komunikasi akan efektif jika terdapat keselarasan
isi pesan dengan elemen-elemen lain dari proses komunikasi.
2.
Minimalisasi hambatan komunikasi.
Komunikasi akan efektif jika hambatan berhasil diminimalkan. Hambatan
komunikasi dapat terjadi pada tiap elemen komunikasi termasuk pada situasi
komunikasi.
D.
Hambatan
dalam Menerima Umpan Balik
Setiap
komunikasi yang dijalankan juga tak selamanya lancar dan mulus. Terkadang kita
menemukan hambatan dalam komunikasi. Banyak hal yang bisa menjadi hambatan
dalam komunikasi, diantaranya sebagai berikut:
1. Hambatan
dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi
karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari
satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau
bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.Hambatan dalam bahasa sandi.
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. Hambatan dari
penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat
waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan
Fisik
Hambatan fisik dapat
mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya cuaca dapat mengganggu alat
komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar