Blogger Widgets

Minggu, 22 November 2015

SUPERVISI PENDIDIKAN

  1. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan
1.      Pengertian Supervisi Pendidikan
Secara etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-masing kata berarti atas dan penglihatan. Jadi supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas.  Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
Supervisi pengajaran adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam membantu guru dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola proses belajar mengajar.
Dalam Dictionary of Education, Good Carter (1959) memberikan pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode, dan evaluasi pengajaran (Maryono, 2011: 17).
Jadi dapat disimpulkan bahwa  Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.Supervisi dapat kita artikan sebagai pembinaan
2.      Rasional
Pekerjaan menuntut adanya sikap profesional. Apalagi profesi guru yang sehari-hari menangani makhluk hidup yang berupa anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Pekerjaaan guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan kemampuan anak didiknya, sedangkan kemampuan dirinya mengalami stagnasi. Guru yang profesional adalah mereka yang memiliki kemampuan profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. 
3.      Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan umumnya adalah membantu gur meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. 
Sedangkan tujuan khusus dari supervisi pendidikan adalah:
a.       Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi siswannya; supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik lagi.
b.      Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan antara staf yang kooperatif untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
c.       Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta mengembangkan kemampuan tersebut.
d.      Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
e.       Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
f.       Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya.
4.      Fungsi  supervisi pendidikans
a.       Mengkoordinasi semua usaha sekolah
1)      Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individu tersebut perlu dikoordinasi. Itulah fungsi supervisi.
2)      Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
3)      Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik. Untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
b.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
c.       Memperluas pengalaman guru
Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
d.      Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
Seorang supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
e.       Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
f.       Menganalisis situasi belajar mengajar
Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
g.      Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi berfungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
h.      Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
  1. Ruang Lingkup Supervisi Pendididkan
1.      Akademik
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola PBM agar mampu mencapai tujuan pembelajaran.  Supervisi akademik sebagai refleksi praktis untuk melihat realitas dalam pengelolaan KBM mulai dari perencanaan penyajian materi, penilaian dan perbaikan dari hasil PBM, melihat kelebihan dan kekurangan guru dan upaya untuk mengembangkan kemampuan guru untuk memfasilitasi belajar bagi murid agar kualitas hasil belajar optimal.
Senada dengan itu,  supervisi akademik adalah supervisi yang mengarah pada pengendalian dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran disekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik Dengan demikian supervisi akademik adalah kegiatan pengawasan yangditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi dalam upaya meingkatkankualitas produk didik melalui usaha memotivasi, membimbing, membina, dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan akademik.
Hakikat (Esensi) dari Supervisi Akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dengan tetap tidak terlepas dan penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola PBM
2.      Manajeral
Administrasi manajerial secara resmi digunakan setelah terbitnya Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah. Yang menjadi ruang lingkup supervisi manajerial dalam Permendiknas tersebut adalah pengelolaan dan administrasi pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan, serta pelaksanaan Standar  nasional pendidikan.
Dengan kata lain Supervisi manajerial merupakan kegiatan supervisi berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, dan sumber daya lainnya.
  1. Prinsip Supervisi Pendidikan
Supervisor dalm melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu atau bepedoman pada prinsip-prinsip supervisi. 
1.      Prinsip-prinsip positif meliputi sebagai berikut:
a.       Prinsip Konstruktif dan Kreatif
b.      Supervisi hendaklah lebih berdasarkan sumber-sumber kolektif dari kelompok
c.       Supervisi didasarkan pada hubungan profesional dari pada hubungan pribadi
d.      Supervisi harus dapat mengembangkan segi-segi kelebihan yang dipimpin
e.       Supervisi harus memberikan perasaan aman kepada anggota
f.       Supervisi hendaknya bersifat progresif
g.      Supervisi memperhatikan kesejahteraan guru-guru dan para karyawan
h.      Supervisi didasarkan pada keadaan riil dan sebenarnya
i.        Supervisi hendaknya sederhana dan informal dalam pelaksanaanya
j.        Supervisi hendaknya subyektif dan dapat mengevaluasi diri sendiri
2.      Prinsip-prinsip negatif
a.       Tidak boleh bersikap otoriter
b.      Tidak boleh mencari-cari keslahan guru
c.       Supervisor bukan inspsektor yang bertugas memeriksa
d.      Tidak boleh mengganggap dirinya lebih baik dari guru-guru
e.       Tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil
f.       Tidak boleh lekas kecewa saat menemui kegagalan
  1.  Peranan Supervisi Pendidikan

Peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan interaksi bersifat mematikan.

ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN SEKOLAH


A.    Pengertian
Menurut The Liang Gie  segenap rangkaian aktifitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim dan menyimpan keterangan-keteranganyang diperlukan dalam setiap organisasi. Menurut The Liang Gie ketatausahaan meliputi:
1.      Menghimpun yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana sehingga siap dipergunakan bilamana diperlukan.
2.      Mencatat yaitu melipuri kegiatan membubuhkan dengan berbagai alat tulis-menulis mengenai keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga terwujudlah tulisan-tulisan yang dapat dibaca, dikirim atau disimpan.
3.      Mengolah yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna atau lebih jelas untuk dipakai.
4.      Menggandakan yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
5.      Mengirim yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari pihak pertama ke pihak lain.
6.      Menyimpan yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
Ada tiga peranan pokok kegiatan ketatausahaan, yaitu:
1.      Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatifuntuk mencapai tujuan organisasi
2.      Menyediakan keterangan-keterangan
3.      Membantu kelancaran perkembangan
B.     Proses administrasi ketatausahaan
1.      Persuratan/penataan surat
Tata cara persuratan di lingkungan departeman pendidikan dan kebudayaan di atur dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan (kepmen dikbud) republic Indonesia nomor 091/U1995 tanggal 25 April 1995 tentang pedoman tata persuratan dan kearsipan dan kearsipan di lingkungan depertemen pendidikan dan kebudayaan. Menurut kepmen dikbud nomor 091/U1995 surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaiakan informasi tertulis oleh satu pihak kepada pihak lain.
Menurut Syahril & Asmidir Ilyas (2009: 200-202) jenis-jenis surat, yaitu:
Ø  Surat Dinas adalah surat berisi hal penting berkenaan denan administrasi pemerintah dan pembangunan yang dibuat oleh lembaga pemerintah
Ø  Nota Dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau oleh bawahan kepada atasan atau setingkat yang berisi catatan singkat tentang suatu pokok persoalan kedinasan
Ø  Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan tentang pokok persoalan kedinasan
Ø  Surat Pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen dan atau barang, bahan lain yang dikirimkan
Ø  Surat Kawat atau Telegram adalah surat singkat dengan menggunakan kata-kata biasa dan atau kata sandi mengenai hal yang perlu cepat disampaikan melalui telegraf
Ø  Surat Keputusan adalah surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang ditetapkan pleh pejabat yang berwewenang untuk itu
Ø  Surat Edaran adalah surat yang berisi penjelasan/petunjuk cara melaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau perintah yang telah ada
Ø  Surat Undangan adalah surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
Ø  Surat Tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang kepada seseorang untuk melaksanakan kegiatan
Ø  Surat Kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan kegiatan atas nama pemberi kuasa
Ø  Surat Pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai sesuatu hal disertai pertanggungjawaban atau pernyataan tersebut
Ø  Surat Pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai pertanggungjawaban atau pernyataan tersebut
Ø  Surat Keterangan adalah surat surat yang berisi keterangan suatu hal agar tidak menimbulkan keraguan
Ø  Berita Acara adalah surat yang berisis laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa mengenai waktu. tempat, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan kejadian/peristiwa tersebut
2.      Kearsipan/penataan arsip
Berikut ini hal yang berkaitan dengan penataan arsip yaitu:
a.       Azas penataan arsip. Azasnya yaitu azas sentralisasi, desentralisasi dan gabungan. Sentralisasi adalah azas penataan arsip yang dipusatkan pada satu unit. Desentralisasi adalah azas penataan arsip pada unit-unit dalam organisasi. Dan gabungan adalah gabungan antara azas sentralissasi dan azas desentralisasi.
b.      Sistem penataan arsip
1)      Berdasarkan masalah
2)      Berdasarkan abjad
3)      Berdasarkan tanggal
4)      Berdasarkan nomor
5)      Berdasarkan wilayah
c.       Prosedur penataan arsip
1)      Meneliti arsip yang akan disimpan
2)      Mengelompokkan arsip
3)      Meneliti kesesuaian lampiran
4)      Mengklasifikasikan arsip
5)      Mengindeks arsip dengan cara memberi ciri khas atau tanda suatu arsip
6)      Menyusun arsip sesuai dengan sistem penyimpanan menurut pola
C.    Tata Ruang Kantor /Sekolah
1.      Pedoman letak
Kantor sebagai tempat diselenggarakannya pekerjaan tata usaha didalamnya terdapat pegawai, perabot kantor, mesin kantor, dan alat-alat kantor. Karena kantor berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya aktifitas kantor, maka penataan yang dilakukan harus diperhatikan untuk kelancaran proses aktifitas kantor yang dilakukan.
2.      Asas Tata Ruang Kantor
a.       Asas Jarak Terpendek
Proses tata ruang yang baik memungkinkan penyelesaian sesuatu pekerjaan kantor menempuh jarak sependek-pendeknya. Yakni dua titik yang dihubungkan dengan garis lurus , dalam hal ini titik diartikan meja tugas pegawai dan titik yang satunya meja tugas pegawai lainya.
b.      Asas Segenap Ruangan
Tata ruang kantor yang baik mempergunakan semaksimal mungkin   ruangan yang ada, sehingga tidak ada ruangan yang dibiarkan tidak terpakai
c.       Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja
Penyusunan tata ruang kantor yang baik memungkinkan diadakannya perubahan dengan mudah atau disusun kembali tanpa banyak menelan biaya, waktu, dan proses pekerjaan yang sedang berjalan. Jadi tata ruang kantor bersifat fleksibel dan tidak bersifat permanen.
d.      Lingkungan Fisik
    Lembaga pendidikan hendaknya memperhatikan lingkungan fisik dalam kantor. Kenyamanan dan keamanan dalam bekerja dapat menghemat pengeluaran dan tenaga, sebab pegawai menjadi lebih energik dan sehat, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pikiran mereka untuk menciptakan ide/gagasan inovasi baru untuk kemajuan lembaga. 

  1. Peran Guru Dalam Administrasi Ketatausahaan
Guru harus berperan atau terlibat dalan administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan tata usaha sekolah, seperti hal-hal berikut:
1.      Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah
2.      Merumuskan kebijakan tentang  pembagian tugas mengajar guru-guru
3.      Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi    murid-murid
4.      Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
5.       Berperan sebagai Penerima, Penyortir, Pencatat, Pengarah, Pengolah, Peñata arsip pada proses surat menyurat.


Senin, 09 November 2015

KARAKTERISTIK BIMBINGAN KELOMPOK DAN KONSELING KELOMPOK

A.    Unsur Utama Suasana Kelompok
Suasana kelompok yaitu antarhubungan dari semua orang yang terlibat dalam kelompok, dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok itu (secara perorangan) dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan, dan berbagai reaksi dari anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang bersangkut paut dengan pengembangan diri anggota kelompok yang bersangkutan.
Para ahli menyebutkan lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan kelompok adalah baik dan tidak baik, ketent8uannya sebagai berikut (Prayitno. 1995: 27-30):
1.      Saling hubungan yang dinamis antar anggota
Dalam saling hubungan yang dinamis antar anggota kelompok, masing-masing anggota itu berkepentingan untuk bergulat dengan suasana antarhubungan itu sendiri, khususnya suasana perasaan yang tumbuh dalam kelompok itu. Suasana perasaan itu meliputi baik rasa diterima atau ditolak, rasa cinta dan benci, rasa berani dan takut, dan sebagainya yang semuanya itu menyangkut sikap, reaksi dan tanggapan para anggota yang berdasarkan keterlibatan dalam saling hubungan mereka dalam kelompok.
2.      Tujuan bersama
Tujuan bersama adalah pusat dari kegiatan/kehidupan kelompok. Dalam “kelompok tugas” tujuan bersama kelompok jelas, yaitu menjalankan tugas yang dibebankan kepada kelompok itu. Dalam hal ini semua anggota kelompok memusatkan dirinya untuk tujuan itu. Dalam “kelompok bebas” tujuan bersama pada mulanya kabur, dan justru kelompok itu sendirilah yang harus menetapkan tujuan yang akan mereka capai. Pada umumnya tujuan bersama dalam “kelompok bebas” ialah pengembangan pribadi masing-masing anggota kelompok.
3.      Hubungan antara besarnya kelompok (banyak anggota) dengan sifat kegiatan kelompok
Dalam hal ini ada beberapa jenis kelompok menurut jumlah anggotanya, misalnya kelompok dua, kelompok tiga, kelompok 4-8, kelompok 8-30. Kelompok dua, yaitu kelompok yang anggotanya hanya dua orang. Kelompok ini adalah kelompok yang paling ideal untuk terciptanya keakraban yang paling tinggi, tetapi bahayanya kemungkinan timbulnya pertentangan/pertengkaran diantara mereka berdua. Kelompok tiga, yaitu kelompok yang terdiri dari tiga orang. Dinamika saling hubungan segitiga mungkin dapat tumbuh dengan baik, tetapi bahayanya ialah jika salah seorang anggota menjadi terasing jika 2 anggota lain membuat “persekutuan”. Kelompok 4-8 orang adalah kelompok yang besarnya sedang yang dapat diselenggarakan dalam rangka bimbingan dan konseling. Kelompok sedang ini dapat memilih pemimpinnya sendiri atau setidak-tidaknya dapat menentukan aturan tertentu sebagai pegangan bagi kegiatan seluruh anggota. Kelompok yang sedang besarnya ini biasanya mudah dikendalikan. Kelompok 8-30 orang merupakan kelompok yang baik untuk tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Namun kelompok itu kurang efektif untuk menciptakan keakraban sosial dalam waktu yang singkat.
4.      Itikad dan sikap terhadap orang lain
Itikad baik, dalam arti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menanggapi atau menyerang pendapat orang lain, dan sebagainya sangat penting. Sikap para anggota yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota dapat memberikan waktu dan kesempatan kepada anggota lain untuk mengemukakan pendapatnya secara leluasa.
5.      Kemampuan mandiri
Kemandirian merupakan unsur yang amat penting menyangkut anggota kelompok. Dalam kemandiriannya itu masing-masing anggota kelompok tidak begitu saja terbawa oleh pendapat anggota lain, atau tidak begitu saja mengiyakan apa yang dikatakan oleh anggota lain atau pemimpin kelompok. Dalam dinamika kelompok yang dinamis setiap anggota kelompok diharapkan mengembangkan dan mewujudkan kediriannya masing-masing.
Selain itu, hal yang sangat menentukan keefektifan layanan kelompok adalah suasana kelompok yang:
1.      Interaksi yang dinamis
2.      Keterikatan emosional
3.      Penerimaan
4.      Altruistik, mengutamakan kepedulian terhadap orang lain
5.      Intelektual (rasional, cerdas dan kreatif). Menambah ilmu dan wawasan individu serta dapat menumbuhkan ide-ide cemerlang.
6.      Katarsis (mengemukakan uneg-unegnya, idenya dan gagasannya). Menyatakan emosinya yang lebih mengarah pada pengungkapan pmasalah yang dipendam.
7.      Empati (suasana yang saling memahami tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan tepat).

B.     Peranan Anggota Kelompok
Peranan yang hendaknya dimainkan oleh anggota kelompok agar dinamika kelompok yang hidup, mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai, dan membuahkan manfaat bagi masing-masing anggota kelompok, benar-benar seperti yang diharapkan, adalah (Prayitno, 1995: 32):
1.      Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antara anggota kelompok
2.      Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri pada kegiatan kelompok
3.      Berusaha agar yang dilakukannya dapat membantu tercapainya tujuan bersama
4.      Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik
5.      Aktif dalam seluruh kegiatan kelompok
6.      Mampu berkomunikasi secara terbuka
7.      Berusaha membantu orang lain
8.      Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalankan peranannya
9.      Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu
Peran lainnya dari anggota kelompok adalah:
1.      Aktif, mandiri melalui aktivitas langsung melalui sikap 3M (mendengar dengan aktif, memahami dengan positif dan merespon dengan tepat), sikap seperti seorang konselor.
2.      Berbagi pendapat, ide dan pengalaman
3.      Empati
4.      Menganalisa
5.      Aktif membina keakraban, membina keikatan emosional
6.      Mematuhi etika kelompok
7.      Menjaga kerahasiaan, perasaan dan membantu serta
8.      Membina kelompok untuk untuk menyukseskan kegiatan kelompok

C.    Peranan Pimpinan Kelompok
Pemimpin kelompok dituntut untuk dapat memainkan peranannya seperti tersebut di bawah ini (Prayitno, 1995: 35-36):
1.      Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik hal-hal yang bersifat isi dari yang dibicarakan maupun mengenai proses.
2.      Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3.      Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksud
4.      Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
5.      Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai dan pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan
6.      Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggungjawab pemimpin kelompok.

D.    Bentuk Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok
Beberapa jenis metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290) yaitu:
1.      Program Home Room
Program ini dilakukan dilakukan di luar jam perlajaran dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan. Dengan kondisi tersebut siswa dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban. Tujuan utama program ini adalah agar guru dapat mengenal siswanya secara lebih dekat sehingga dapat membantunya secara efsien.
2.      Karyawisata
Karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu. Mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita.
3.      Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi siswa diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung jawab dan harga diri.
4.      Kegiatan Kelompok
Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu (para siswa) untuk berpartisipasi secara baik. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil apabila dilakukan secara kelompok. Melalui kegiatan kelompok dapat mengembangkan bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan pemikirannya. Dengan demikian muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri.
5.      Organisasi Siswa
Organisasi siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat menjadi salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi siswa banyak masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun kelompok dapat dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta harga diri siswa.
6.      Sosiodrama
Sosiodrama dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok. Sosiodrama merupakan suatu cara membantu memecahkan masalah siswa melalui drama. Masalah yang didramakan adalah masalah-masalah sosial. Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial. Pemecahan masalah individu diperoleh melalui penghayatan peran tentang situasi masalah yang dihadapinya. Dari pementasan peran tersebut kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalah.
7.      Psikodrama
Psikodrama adalah upaya pemecahan masalah melalui drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam sosiodrama masalah yang diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada psikodrama yang didramakan adalah masalah psikis yang dialami individu.
8.      Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial (remedial teaching) merupakan suatu bentuk pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran remedial merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.